Berdamai Dengan Masa Lalu

Bila masa lalu masih saja kita sesali berarti kita adalah orang yang bermasalah (misalnya, kamu masih saja marah pada orang tua karena perlakuannya yang menimbulkan luka di hatimu, atau apalah….) karena seharusnya masa lalu harus mampu di lampaui. Kita hidup untuk hari ini dan masa datang. Namun bagaimana caranya karena trauma masa lalu masih membekas tak pernah hilang dari ingatan ?

Saya pernah diajarkan terapi sederhana yang bisa dilakukan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri, sudah saya praktekan dan alhamdulillah berhasil. Mau tahu caranya ?
Tapi ada syaratnya ya,  kamu harus jujur pada diri sendiri.
Siap ? Mulai yuk !
Contohnya nie misal  kamu masih memendam memori suram dengan orangtuamu.  
Ambil waktumu yang lapang dan cobalah renungkan dan bayangkan kebersamaan kamu dengan orangtuamu di masa lalu, lalu sebutkan minimal 3 hal kebaikan pada diri ayah dan ibu yang pernah kamu rasakan dan lihat ( Ingat! Hanya kebaikannya saja ). Lalu sebutlah ( bersuara ya ! ) kebaikan-kebaikan yang pernah kamu rasakan & kamu lihat pada masa lalu mu. 

Sudah berhasil ?
Jika sudah, gimana rasanya ?
Jika belum bisa , cobalah lain waktu kala kamu sedang lapang

Dampak dari penyebutan kebaikan-kebaikan mereka akan menjadikan dada kita lapang sehingga mampu memaafkan dan melupakan kesalahan-kesalahan baik kecil ataupun besar ,sengaja ataupun tak disengaja oleh mereka. Fahamilah mereka juga manusia sama dengan kamu yang juga sering melakukan kesalahan .

Di bawah ini adalah contoh hasil renunganku tentang kebaikan Orang Tuaku (hu..hu...hu.... bareng banjir airmata deh ) .
Kebaikan ayahku semasa beliau masih hidup :
1.Perhatian yang besar pada pendidikan anak-anaknya, selalu memberi penghargaan yang besar pada guru-guruku , dia senang membelikanku buku2 cerita & majalah Hai, Tempo  dan perlengkapan sekolahku.
2.Kalau ada rejeki lebih beliau suka mengajak aku dan keluarga makan bakso dan beli baju yang bagus-bagus. Barang pilihan beliau sangat berkualitas dan seleranya tidak pasaran.
3.Kedisplinan, Kejujurannya dan integritas pada pekerjaan, selalu beliau contohkan pada anak-anaknya. Thanks Ayah , ini manfaat banget untuk membentuk karakterku.

Kebaikan yang paling menakjubkan pada Ibuku :
1.Kesederhanaannya .Tidak suka menuntut dan menerima apapun yang diberi oleh Ayah
2.Kesabarannya menghadapi anak-anak yang rada nakal, dia selalu tegar walaupun sering juga menangisi dirinya .
3.Jiwa Pengasih yang tulus, jauh dari pelit, walaupun dia sendiri hidup pas-pasan.
4.Suka tersenyum dan baik dengan semua orang / tidak pilih2 dalam bergaul.
5.Jiwa melayani yang tak bisa dilupakan. Pada siapapun dia baik dan ingin melayani.

"Terima kasih bayak Ayah & Ibu, yang sudah mendidik aku baik langsung maupun tidak langsung. Terima kasih Allah yang memberi aku orang tua seperti ayah dan Ibuku."

Untuk kamu :
Cobalah melatih satu kebiasaan baru untuk Jujur mengatakan kebaikan-kebaikan orang lain ( suami / anak/sahabat/rekan kerja/ tetangga dll) bukan untuk sekedar memuji atau menjilat, tapi untuk mengembangkan kebaikan spiritual kita.


Thanks Abi  u/ Inspirasinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berdamai Dengan Masa Lalu"

Post a Comment