MERAIH SABUK HITAM

Ada seorang anak gemar belajar bela diri, setelah melewati pelatihan ketat selama beberapa tahun, dengan berbekal teknik bela diri yang sempurna berlutut di depan sang Guru, bersiap-siap menerima upacara kenaikan tingkat menjadi sabuk hitam.
\
Sang Guru ini sangat sayang pada murid yang rajin mempelajari bela diri serta disiplin memegang perilaku diri, maka sang Guru memutuskan untuk memberikan ujian terakhir kepada murid tersebut, “Anda harus melewati ujian ini, setelah lulus Anda baru bisa dianugerahi sabuk hitam.”
Dengan penuh keyakinan murid itu menjawab, “Saya siap.” Dalam hati ia berpikir, mungkin akan diadakan pertandingan dengan gurunya. Walaupun dia paham dalam teknik bela diri, ia masih jauh dibandingkan sang Guru, tetapi murid itu sama sekali tidak merasa gentar.

Sang Guru bertanya, “Anda harus menjawab masalah dasar yang harus dipahami oleh seorang yang belajar bela diri. Apakah makna yang lebih mendalam dari sabuk hitam?”
Murid itu tercengang, dia tidak menyangka ujiannya adalah sebuah pertanyaan, maka dia segera menjawab, “Sabuk hitam itu melambangkan tingkatan tertinggi dalam ilmu bela diri, juga merupakan hadiah yang seharusnya saya dapatkan setelah berjerih payah melatih diri selama beberapa tahun.”
Mendengarkan jawaban muridnya, sang Guru itu hanya tersenyum dingin, sepertinya sedang menantikan jawaban lebih lanjut. Namun ketika sang Guru melihat muridnya sudah tidak menjawab lagi, dia lalu berkata, “Karakter moral Anda masih belum mencapai taraf orang yang seharusnya mendapatkan sabuk hitam, tunggulah satu tahun lagi untuk menerima ujian.”
Satu tahun kemudian, murid itu berlutut di depan sang Guru, dan ternyata masih mengajukan pertanyaan sama dengan tahun lalu, apa makna yang lebih mendalam dari sabuk hitam?
Pertanyaan ini membuat muridnya kembali tercengang, karena dalam satu tahun ini dia lebih mementingkan belajar menguasai bela diri, terhadap pertanyaan itu dia tidak terlalu memikirkan secara mendalam. Karena itu dia menjawab, “Sabuk hitam itu tanda kehormatan yang paling menonjol dan paling tinggi dalam bidang ilmu bela diri aliran kita.”
Namun ketika murid tersebut melihat gurunya masih tetap tidak menjawab, masih tetap seperti tahun yang lalu hanya tersenyum dingin, maka dia segera mengetahui bahwa jawabannya bukanlah jawaban yang paling tepat. Karena itu kali ini dia tidak menantikan jawaban lebih lanjut dari sang Guru. Dia pergi dari hadapan gurunya dengan menundukkan kepala.
Melewati satu tahun lagi, murid tersebut berlutut di hadapan sang guru untuk ketiga kalinya. Ketika sang guru membuka mulut untuk bertanya pertanyaan yang sama, murid yang telah dijatuhkan dua kali oleh pertanyaan tersebut, dengan sikap yang sungguh-sungguh dan serius mengangkat kepala dengan perlahan, dia menjawab, “Sabuk hitam melambangkan, tidak berhenti untuk terus berlatih dan berjuang, juga adalah sebuah perjalanan untuk mengejar dan mencapai standar yang lebih tinggi. Bersamaan itu juga merupakan titik awal yang baru.”
Mendengarkan jawaban ini, sang Guru tertawa senang dan berkata, “Bagus, bagus sekali. Sekarang Anda boleh menerima sabuk hitam ini dan mulailah perjuangan Anda dengan baik.”

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "MERAIH SABUK HITAM "

  1. kunjungan malam sob...ternyata sabuk hitam bukan sekedar titel ya sob,tapi mempunyai makna yang lebih dalam...salam kenal ...

    ReplyDelete