Secangkir Ilmu Paham


Pelaku Ilmu itu ada tingkatannya loh. 
Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah PAHAM.
Tingkat ke dua terbawah adalah KURANG PAHAM 
Tingkat selanjutnya adaalh SALAH PAHAM.
Nah tingkat tertinggi adalah GAGAL PAHAM 
Nah loh ..kok terbalik gitu tingkatnnya ? 

Orang berilmu dan sudah paham akan memiliki logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakan mata dan hatinya. 
Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham,  akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul-simpul pemahaman yang benar .
Orang yang salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih. Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari pelaku ilmu yaitu gagal paham. 

Gagal paham ini biasanya lebih karena kesombongan, karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain. Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja, bukan ilmu yg disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan .
Tertutup hatinya. 
Tertutup akal pikirannya.
Tertutup pendengarannya.
Tertutup logikanya.
Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.
Parahnya lagi, Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham.Dia tetap dengan dirinya, dan dia bangga dengan kegagal-pahamannya.

kenapa 'paham' ada di tingkat terbawah dan 'gagal paham' di tingkat yang paling tinggi ? Apa tidak terbalik ?"
Karena "Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah."
Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa se-akan-akan dia tidak tahu apa-apa.
Dia terus mau menerima ilmu, darimana-pun ilmu itu datangnya.
Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat, apa yang disampaikan.
Dia paham , ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi. Dia seperti 'balon gas' yang berada di atas awan yg terbang tinggi dengan kesombongannya. Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya. Dan merasa akulah kebenaran. Tapi masalahnya, dia tidak mempunyi pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak. Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti. Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai terlupa jalan pulang, dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya. Dia akan mengakui kegagal pahamannyadengan penyesalan yang amat sangat dalam.

Jadi yang perlu diingat,  akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah. Ketika hatimu meninggi, maka ilmu juga-lah yang akan membutakan si pemilik akal. Ternyata di situlah kuncinya.

Lidah orang bijaksana, berada didalam hatinya, dan tidak pernah melukai hati siapapun yang mendengarnya, tetapi hati orang dungu, berada di belakang lidahnya, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling benar dan harus didengar.

Ilmu itu OPEN ENDING.
Makin digali makin terasa dangkal. 
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa-apa.

Mari kita selalu berdoa " Robbi zidni ilman war zuqni fahman " ya Allah berilah kami rezeki ilmu dan rezeki pemahaman. Amin . 
Sungguh memiliki iILMU & PAHAM adalah rezeki dari Allah.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Secangkir Ilmu Paham "

Post a Comment